Zuhud dan Kebendaan
Penulis : Ahmad DimyatiKotaSantri.com : Alkisah tersebutlah ulama besar yang bernama Syeikh Muqaddis Al-Ardabili, seorang ulama yang terkenal ahli ibadah dan zuhud. Suatu saat dia hendak mengambil air wudhu di perigi yang hanya diterangi pelita yang samar-samar cahayanya
Setelah memasukkan timba dan kemudian menariknya ke atas, sesuatu yang menakjubkan terjadi. Timba yang seharusnya berisi air ternyata dipenuhi bongkahan batu permata yang memantulkan sinar pelita itu.
Syeikh Muqaddis tercengang dan beristighfar, kemudian menurunkan lagi timbanya. Kali kedua dan ketiga dia menurunkan timba dan menariknya kembali, tetapi tetap batu permata yang memenuhi timbanya.
Setelah beristighfar, ia berdo’a, “Ya Allah, hamba hanya berhajat kepada air untuk menyucikan diri agar dapat beribadah kepadaMu.” Kali keempat ia menurunkan timba kemudian menariknya ke atas, dan barulah air yang didapatkannya. Dia pun bersyukur dan merasa berbahagia.
Kisah tersebut menunjukkan sikap seseorang yang zuhud terhadap dunia, yang jika kita cari saat ini orang seperti itu sifatnya seolah mustahil ditemui. Namun yang terpenting adalah hikmah kisah tersebut, iaitu bagaimana kita harus mulai membangun diri kita agar memiliki sifat zuhud, karena zuhudlah yang menyebabkan segala keutamaan dapat kita raih.
Sabda Rasulullah SAW, “Siapa yang mencintai dunia kemudian keinginannya membuak-buak, Allah akan membutakan hatinya setakat mana cintanya kepada dunia. Dan barangsiapa yang zuhud terhadap urusan dunia, Allah akan berikan baginya ilmu tanpa harus belajar, petunjuk tanpa ada orang yang menunjuki, Allah hilangkan daripada hatinya dari kebutaan dan akan diberikan kepadanya penglihatan mata hati yang jelas (bashirah).”
Comments
One Response to “Zuhud dan Kebendaan”Trackbacks
Check out what others are saying...[…] https://aki2004.wordpress.com/2022/03/10/zuhud-dan-kebendaan/ […]